Senin, 18 April 2011

Membangun Bisnis Pribadi saat Jadi Orang Kantoran

Okezone, Rabu, 28 April 2010 – 13:58 wib 


BANYAK orang yang mulai membangun bisnisnya tapi masih enggan meninggalkan statusnya sebagai karyawan kantoran. Banyak yang berhasil, tapi banyak juga yang gagal. Bagaimana agar Anda menjadi salah satu dari mereka yang berhasil?
Tentu Anda sudah banyak mendengar saran bahwa jika seseorang ingin menjadi seorang pengusaha, maka mulailah usaha tersebut sebelum ia keluar dari pekerjaannya yang sekarang. Memang, ini saran yang bagus, tapi sebenarnya tak semudah itu untuk menjalankannya.
Pertama, orang tersebut harus pandai membagi waktu antara bekerja dan membangun bisnis. Umumnya, karena terikat jam kerja dan komitmen terhadap pekerjaan di kantor, ia hanya punya waktu sedikit untuk memikirkan bisnisnya.

Padahal jika targetnya ingin menjadi murni pembisnis, maka ia harus bisa membangun bisnisnya dengan serius agar nantinya ia bisa membayar biaya hidup sehari- hari.
Kedua, ia tentu tak ingin bisnis yang sedang dibangun diketahui atasan. Ini tentu saja karena setiap karyawan tidak ingin dicap sebagai karyawan yang tidak berdedikasi atau berkomitmen tinggi terhadap perusahaan.
Karena itulah, peraturan penting bagi mereka yang ingin memulai bisnis saat masih menjadi karyawan ialah jangan membawa atau mengerjakan bisnis Anda di kantor.
Memang godaan fasilitas di kantor bisa saja membuat seseorang tertarik untuk mengerjakan bisnisnya di waktu luang di kantor, tapi privasi di kantor yang tidak bisa dijamin bisa jadi malah membahayakan statusnya sebagai karyawan.
Lalu, bagaimana langkah yang harus ditempuh agar seorang karyawan bisa tetap merintis usahanya? Deborah A Bailey, penulis buku “Think Like an Entrepreneur: Transforming Your Career and Taking Charge of Your Life”, memberikan tipnya.
Cari waktu atau tanggal yang tepat untuk mengerjakan bisnis tersebut secara penuh atau full time.
Cobalah membuat target yang realistik, artinya cobalah untuk menetapkan tanggal yang nyaman bagi diri sendiri dan yakin bahwa di waktu yang ditetapkan bisa menangani bisnis dengan baik.
Cek pengeluaran
Seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk membangun bisnis tersebut serta biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan pribadi. Mereka yang sedang merintis karier harus mampu mengurangi pengeluaran. Pasalnya, jika nanti ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sementara bisnisnya belum mapan maka masalah pengeluaran akan menjadi masalah besar.
Mulailah untuk membayar tagihan kartu kredit
Siapkan rencana untuk membayar tagihan-tagihan kartu kredit. Siapkan juga rencana bujet untuk pengembangan bisnis.
Bersiap untuk bekerja sendiri
Jika bisnis yang direncanakan lebih banyak dilakukan di rumah dan tanpa rekan kerja atau asisten, bersiaplah untuk bekerja seorang diri. Siapkan juga jaringan kerja atau jaringan pertemanan agar nantinya berguna saat bisnis sudah berjalan sepenuhnya.
Buatlah sebuah misi atau target yang ingin dicapai dalam bisnis tersebut
Target bisa dibuat dalam bentuk business plan atau sebuah pernyataan misi bisnis. Yang penting isinya menyangkut inti dari bisnis tersebut dan mengapa mengerjakan bisnis itu. Ingatlah bahwa memilih untuk berbisnis tidak hanya sekadar keinginan untuk tidak bekerja pada orang lain tapi mengetahui apa yang sedang dan akan dikerjakannya dalam bisnis tersebut.
Menjaga bisnis tetap berjalan
Bagaimana jika meninggalkan pekerjaan dengan segera bukanlah menjadi prioritas? Bagaimana jika pekerjaan di kantor dan bisnis atau usaha sampingan ingin dijalankan secara bersamaan? Bailey memberikan saran sebagai berikut.
Buat batasan
Klien dalam bisnis bisa saja meminta waktu lebih, tapi prioritas tetaplah pekerjaan di kantor. Seseorang yang memilih untuk membagi pekerjaannya antara karyawan sekaligus pengusaha harus mampu mengatakan pada kliennya bahwa ia punya waktu yang terbatas untuk menangani bisnis. Tetaplah memprioritaskan pekerjaan daripada nantinya dipecat dari pekerjaan karena tidak mampu bekerja dengan baik.
Berhati-hatilah dalam menggunakan social media.
Berhati-hatilah jika ingin mempromosikan bisnis secara online karena bisa jadi perusahaan mengecek aktivitas karyawannya di dunia online. Jika bisnis yang dikerjakan berada di bidang yang sama dengan pekerjaan tetap, maka hindari berkompetisi secara langsung di dunia online.
Jangan tergoda menghamburkan pendapatan
Memiliki usaha sampingan sudah pasti akan memberikan tambahan pendapatan setiap bulannya. Namun, jangan lantas membuat penghasilan tambahan itu mendorong untuk memperbesar pengeluaran per bulan. Tak ada gunanya jika penghasilan bertambah tapi pengeluaran untuk hal yang bukan prioritas juga bertambah. Lebih baik uangnya digunakan untuk mengembangkan usaha.
(okezone/Koran SI/Koran SI/tty)

Tidak ada komentar: