Sabtu, 30 April 2011

Ahmadinejad Menebar Teori Konspirasi

Kompas, Senin, 27 September 2010 | 03:30 WIB

Para diplomat Barat sudah lama gemas dengan sikap Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang seolah-olah selalu mencari masalah dan menantang dengan ambisi nuklir dan sentimen anti-Yahudi-nya.
Hari Kamis (23/9), batas kesabaran mereka pun pupus setelah mendengar pidato resmi Ahmadinejad di forum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS. Sedikitnya delegasi dari 32 negara ngeloyor keluar ruang sidang sebagai bentuk protes setelah Ahmadinejad mengutip berbagai teori konspirasi di balik serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11, yang dinilai sudah keterlaluan dan melampaui batas.
Menteri Luar Negeri Kanada Lawrence Cannon, dikutip Aljazeera, menyebut pernyataan Ahmadinejad itu tak bisa diterima dan merupakan pelanggaran terhadap standar (norma) internasional dan semangat dasar PBB.
Dirancang sendiri
Ahmadinejad tiba-tiba saja memaparkan tiga teori konspirasi di balik serangan 9/11 dalam pidatonya. Salah satu teori, yang ia klaim paling populer dan disetujui oleh mayoritas penduduk maupun politisi di dunia, adalah serangan itu dirancang sendiri oleh Pemerintah AS.
”Beberapa segmen dalam pemerintahan AS mengorkestrasi serangan tersebut dengan tujuan membalik situasi penurunan ekonomi AS dan melemahnya pengaruh AS di Timur Tengah demi menyelamatkan rezim Zionis,” ungkap Ahmadinejad.
Teori konspirasi semacam ini memang banyak beredar bebas di internet, bahkan sudah diberi teks terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Sesaat setelah Ahmadinejad membeberkan teori itu, delegasi AS langsung beranjak dari ruang sidang, diikuti Inggris, seluruh anggota Uni Eropa, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Kosta Rika.
Presiden Barack Obama dilaporkan sangat tersinggung terhadap pernyataan tersebut. ”Itu sangat keterlaluan dan menyinggung, terutama saat disampaikan di kota tempat serangan 9/11 itu terjadi,” tutur Bill Burton, juru bicara Gedung Putih.
”Alih-alih mewakili aspirasi dan niat baik rakyat Iran, Tuan Ahmadinejad justru memilih melontarkan teori-teori konspirasi yang menjijikkan dan ungkapan-ungkapan anti-Semit, yang meski sudah bisa ditebak, tetap menyinggung dan mengada-ada,” papar juru bicara perwakilan tetap AS di PBB, Mark Kornblau.
(Reuters/AP/AFP/DHF)

Tidak ada komentar: