Kompas, Sabtu, 13 November 2010 | 03:11 WIB
”Jenderal Henry Rangel saat ini sedang menjabat Kepala Komando Operasi Strategis (EOC) dan akan dipromosikan ke jabatan tertinggi militer secepatnya pada Sabtu ini,” kata Chavez di Caracas, ibu kota negara, Kamis (11/11).
Rangel kembali menjadi tokoh kontroversial pekan ini setelah sebuah surat kabar di Venezuela merilis hasil wawancara mereka. Kepada media ia mengatakan, ia tidak akan membiarkan pihak oposisi menang dalam pemilu presiden tahun 2012.
Deputi Majelis Nasional Calixto Ortega mengkritik pernyataan Rangel sebagai ”menyesatkan” dan bagian dari strategi untuk mendukung Chavez. ”Otoritas sipil yang berkuasa di Venezuela harus meluruskan (pernyataan itu),” kata Ortega.
Dalam pernyataan yang disiarkan langsung oleh semua jaringan televisi dan radio Venezuela, Chavez bahkan sangat memuji Rangel. ”Kami memastikan, pangkatnya akan dinaikkan dari mayor jenderal menjadi jenderal. Ia akan menjabat panglima militer,” kata Chavez, salah satu pemimpin sosialis Amerika Latin yang bermusuhan dengan AS.
Chavez juga mengkritik pernyataan Jose Miguel Insulza, Ketua Organisasi Negara-negara Amerika (OAS), yang menyatakan, semua pujian terhadap Rangel tidak bisa diterima. Presiden bahkan memuji Rangel karena memiliki patriotisme tinggi.
Tersandung kejahatan
Rangel sebenarnya memiliki citra atau rekam jejak yang buruk di mata AS. Dua tahun silam, tepatnya 12 September 2008, tiga orang di lingkaran dalam Presiden Venezuela Hugo Chavez terlibat dalam serangkaian tindak kejahatan. Kasus yang menonjol ialah keterlibatan mereka dalam perdagangan senjata dan narkotika serta pencucian uang.
Ketiga orang tertuduh itu, selain Rangel, ialah Jenderal Hugo Carvajal, Direktur Jenderal Intelijen Militer (DIM), dan mantan Menteri Pertahanan Rodriguez Chacin. Pemerintah AS memastikan, mereka terlibat langsung dalam kejahatan pencucian uang, bekerja sama dalam usaha melancarkan perdagangan obat bius, dan memasok senjata kepada organisasi pemberontak sayap kiri, FARC. Kelompok ini juga sering dijuluki sebagai organisasi narkoteroris.
Kasus yang melibatkan Rangel pernah disidangkan di Miami, Florida, AS. Namanya disebut-sebut para saksi dalam sidang seorang tersangka warga Venezuela. Salah satu pengusaha, Moises Maionica, bersaksi bahwa Rangel ditugasi Chavez untuk mengawasi upaya menghilangkan jejak asal-usul uang tunai dari Venezuela senilai 800.000 dollar AS. Tahun lalu, uang yang tersimpan dalam satu koper itu disita dari sebuah pesawat yang hendak terbang ke Argentina.
(AP/REUTERS/CAL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar