Rabu, 04 Mei 2011

Kesaksian Ja'far Umar Tholib tentang Usamah


TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Mantan Panglima Laskar Jihad Ja'far Umar Tholib yang pernah bertemu Usamah Bin Ladin pada 1987 menganggap apa yang dilakukan Usamah adalah perbuatan sesat. Usamah di mata Ja'far bukanlah orang yang berlatar belakang agama Islam yang kuat, melainkan seorang sarjana teknik sipil yang kaya karena mewarisi kekayaan dinasti Bin Ladin. 

Ja'far menentang keras perjuangan Usamah dengan cara-cara teror dan kekerasan. Ditemui Muh Syaifullah
dari Tempo di Pondok Pesantren Ihya' As Sunnah di Jalan Kaliurang kilometer 15, Yogyakarta, Ja'far menjelaskan panjang lebar tentang sosok yang diburu Amerika Serikat dan tewas terbunuh di Pakistan, Senin, 2 Mei 2011, subuh dini hari. Berikut petikannya:

Kapan ustadz bertemu dengan Usamah?
Saya bertemu dia pada 1987, saya lupa bulannya. Bertemu di kota Peshawar, Pakistan yang berbatasan dengan Afganistan. Saya bertemu dalam diskusi setelah isya’ hingga subuh.

Kenapa ustadz mau bertemu dia?
Saya penasaran waktu itu, ada orang Arab Saudi yang memimpin pergerakan jihad di Afganistan yang berjuang mengusir tentara Uni Soviet. Saya turun dari Front Afganistan lalu bersama kelompok saya bertemu dia. Saya di Front Afganistan 10 tahun.

Apa yang didiskusikan?
Ia meyakinkan kami untuk mengusir tentara Uni Soviet dari Afganistan di belakang Amerika Serikat.

Maksud di belakang Amerika?
Waktu itu ia meyakinkan kami untuk mengusir Soviet dari Afganistan tidak lain kecuali harus ada bantuan Amerika Serikat. Kami menentang itu. Kami tidak setuju. Kemudian kami keluar dari diskusi. Kami tak sependapat dengan para ekstrimis ini.

Apa maksud ekstrimis?
Kelompok ekstrimis ini adalah kelompok perpemahaman Khowarij Taghfiriyah. Kelompok ini menempel dia karena dana yang ia punyai. Khowarij adalah kelompok sesat di dunia Arab, yaitu yang banyak di Mesir dan Irak.

Apakah ini kelompok khawarij zaman sahabat Ali bin Abi Tholib?
Itu keturunannya.

Pemahamannya apa?
Bahwa seorang muslim yang berbuat salah dan dosa dianggap kafir dan keluar dari Islam dengan perbuatan dosa itu. Dari prinsip ini lalu berkembang semua orang di luar kelompoknya adalah kafir.
Lalu perjuangan apa yang dilakukan Usamah?
Pemahaman sesat itu yang diperjuangkan adalah daulah Islamiyah almaqsudah, yaitu negara Islam yang diangan-angankan. Yaitu semacam Khilafah Islamiyah yang berkuasa di seluruh wilayah negara Islam. Menjalankan syariah Islam seperti zaman Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali.

Kenyataannya?
Dia terbentur kondisi dengan negara Islam di bawah pengaruh politik Barat. Banyak negara Islam yang menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa yang dikukung dengan berbagai aturan. Aturan itu bertentangan dengan Islam. Maka Usamah dan kelompoknya menganggap negara-negara Islam itu menjadi kafir dan harus diperangi.

Apakah waktu bertemu Usamah juga menyinggung Indonesia?
Iya, Indonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia harus bangkit lebih dulu menjadi negara Islam dan harus memimpin di Asia Tenggara. Saya menentang karena saya anggap Indonesia ini sudah menjadi negara Islam. Tampaknya waktu itu dia sedang mencari orang untuk gerakan dia di Indoesia. Dia tidak setuju dengan saya karena justru menentangnya.

Perjuangan umat Islam di Indoesia seperti apa?
Perjuangan Islam di Indonesia tidak lain dengan membekali umat Islam dengan ilmu agama dan mendidik mereka berislam.

Tidak harus dengan menjadikan Indonesia negara Islam?
Loh, Indonesia kan sudah negara Islam menurut piagam Jakarta 5 juli 1959. Dimana negara Indonesia dibentuk dengan dasar Islam. Dan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya. Sekarang saja itu dingkari oleh pemerintah.

Apakah Usamah itu seorang ideolog?
Usamah bukan ideolog, ia hanya seorang manager. Orang yang sepaham dia banyak yang muncul disebakan oleh para ideolog sepert Abu Muhammad Alaqdisi, juga termasuk buku Abdullah Azzam yang sangat berpengaruh. Usamah adalah seorang sarjana sipil dan dia kaya juga karena warisan keluarga Bin Laden.

Setelah Usamah meninggal apakah justru muncul gerakan ekstrim?
Usamah itu tak punya kader. Orang bermunculan karena faham sesat itu. Dari idelogi itu, bukan Usamahnya tetapi ideologinya.

Apa akan ada gerakan ekstrim di Indonesia?
Pemerintah jangan memberi "bahan baku" untuk semakin menggebunya pemahaman ekstrim yang memerangi pemerintah. Bahan bakunya adalah pemerintah selalu menampilkan perkataan dan perbuatan kafir, ini bahan baku untuk memerangi pemerintah.

Perkataan dan perbuatan apa?
Misalnya pemerintah menyatakan semua agama baik, itu kufur satu satunya agama yang benar adalah Islam. Ini masalah prinsip Islam. Pemerintah menjadikan hari hari non Islam menjadi hari raya. Setiap ada perayaan agama pejabat berpakaian seperti pakaian agama itu, ini adalah kufur. Kenapa dalam masalah politik suara mayoritas adalah suara Tuhan, tetapi giliran dalam perkara agama tidak ada mayoritas tidak ada minoritas. Inilah sikap kafir pemerintah yang menjadi bahan baku kaum ekstrim untuk menyerang pemerintah.

MUH SYAIFULLAH
Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/05/03/brk,20110503-331905,id.html

Tidak ada komentar: