MI/Adam Dwi Putra/wt |
"Terlebih lagi bagi masyarakat yang tidak memiliki waktu untuk belajar tatap muka dan jarak tempuh ke perguruan tinggi jauh, maka UT pilihan yang tepat. Karena itu, ke depan perguruan tinggi lain, baik itu negeri maupun swasta harus mengikuti model yang dikembangkan UT," jelas Komaruddin pada seminar nasional bertepatan wisuda UT periode I 2011 di Kampus UT Pondok Cabe, Senin (4/4).
Menurutnya, sejalan dengan tren pendidikan jarak jauh, pemerintah pun harus memulai mengatur program siaran di televisi ke arah yang lebih bernuansa mendidik. Sebab, disadari atau tidak televisi media pendidikan yang efektif.
Sayangnya, kata Komaruddin, selaman ini banyak program acara yang dibuat stasiun televisi lebih berorientasi ke konsumtif/iklan dan infotainment. Padahal, kalau pengusaha televisi menggiring ke ranah edutainment masyarakat lebih terdidik yang lebih positif.
"Media televisi termasuk pendidikan jarak jauh. Sebab, masyarakat pemirsa atau penonton secara sadar atau tidak sadar menerima informasi yang disajikan. Nah, kalau informasi yang diterima masyarakat itu lebih banyak ke arah yang konsumtif ini jelas tidak mendidik," tandas Rektor UIN Syarief Hidayatullah itu.
Komaruddin mengakui, UT yang sejak awal didisain sebagai perguruan tinggi negeri pendidikan jarak jauh memiliki potensi yang sangat besar mendidik masyarakat yang tidak terjangkau oleh berbagai kendala. Misalnya, bagi mereka yang tidak memiliki waktu, geografis dan finansial.
"Namun selama ini seringkali selain para guru yang ingin meningkatkan kualifikasinya, UT menjadi pilihan kedua atau ketiga setelah calon mahasiswa tersebut tidak diterima di perguruan tinggi lain karena kalah bersaing. Jelas ini keliru," tegasnya.
Sebab, tambah Komaruddin, UT dengan kapasitas dosen yang kompeten dan fasilitas serta sarana dan prasarana yang ditunjang teknologi informasi yang sangat memadai menjadi perguruan tinggi bergengsi dan pilihan utama, seperti perguruan tinggi negeri lainnya.
Rektor UIN Syarief Hidayatullah itu mengakui UT sebagai perguruan tinggi negeri terbesar mahasiswa dan lulusannya, tidak saja unggul dibidang sarana dan prasarana, tapi juga kualitas pendidikannya.
Hal itu terbukti UT diakui perguruan tinggi di tingkat Asean maupun dunia. "Karenanya, UT challenging bagi masyarakat," tegasnya.
Dia juga mengharapkan agar perguruan tinggi negeri lain seharusnya memberikan ruang dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi mahasiswa yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia untuk bisa memanfaatkan fasilitas, sarana dan prasarana yang ada. Sebab, mahasiswa UT juga mahasiswa perguruan tinggi negeri. Jadi, haknya sama atas fasilitas pemerintah.
Dia mengatakan, UT sebagai perguruan tinggi negeri jarah jauh sangat memiliki potensi strategis dalam mendidik anak bangsa yang tidak memiliki kesempatan menimba ilmu pendidikan di perguruan tinggi negeri lain dan perguruan tinggi swasta. (mulya)
Sumber : http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=119561
Tidak ada komentar:
Posting Komentar